
TikTok
pada awalnya hanya aplikasi untuk berbagi video. Pengguna TikTok dapat membuat
video sesuai dengan kreativitasnya masing-masing. Dengan menggunakan fitur
penambahan musik para pengguna TikTok dapat bebas membuat video dengan musik,
baik berupa video joget, nari, dance, atau dubbing. Namun seiring berjalannya
waktu, TikTok terus mengembangkan aplikasinya. Sehingga pada aplikasi TikTok
yang terbaru, telah menghadirkan fitur e-commerce.
Fitur
e-commerce pada aplikasi TikTok dirancang untuk memudahkan para pengguna
TikTok untuk berbelanja. Selain itu, fitur e-commerce pada TikTok juga
memberikan peluang besar kepada brand-brand yang ingin mempromosikan dan
menjual produknya tersebut. Fitur ini merupakan social commerce, yang menggabungkan
sosial media dan e-commerce dalam datu aplikasi yang sama. TikTok
bekerja sama dengan Tokopedia dalam meluncurkan fitur e-commerce
tersebut.
Menurut studi pemasaran yang diselesaikan
oleh TikTok:
- Setiap minggunya, sebanyak 62%
pengguna TikTok terlibat dalam aktivitas e-commerce di platform tersebut.
- Sebanyak 1 dari 4 pengguna TikTok
tertarik membeli melalui TikTok LIVE karena mereka bisa melihat produk
secara langsung, bukan hanya dari gambar.
- Pengguna TikTok Shop 1,5 kali lebih mungkin membeli barang yang mereka temukan di TikTok dibandingkan dengan pengguna yang berbelanja melalui aplikasi lain. (cubeasia, 2024).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar